سُنَنُ ٱلْجُمْعَـــــــــــــــــــةِ، وَهِيَ كَثِيْرَةٌ، مِنْهــــــاَ :
١ - ٱلْغُسْلُ، وَوَقْتُهُ : يَدْخُلُ بِطُلُوْعِ ٱلْفَجْرِ وَيَخْرُجُ بِالْيَأْسِ مِنْ حُضُوْرِ ٱلْجُمْعَةِ، وَٱلْأَفْضَلُ تَأْخِيْرُهُ إِلیٰ ٱلرَّوَاحِ، وَيَكُوْنُ ٱلْغُسْلُ لِحَاضِرِهَا.
٢ - ٱلتَّزَيُّنُ بِأَحْسَنِ ٱلثِّيَابِ، وَالْبَيْضُ أَوْلیٰ، فَيَلْبَسُ ٱلثَّوْبُ " ٱلْقَمِيْصَ " وَٱلْعَمَامَةَ وَٱلرِّدَآءَ، وَيُسَنُّ أَنْ يُبَالِغَ ٱلْخَطِيْبُ فِيْ حُسْنِ ٱلْهَيْئَةِ،
٣ - ٱلتَّنَظُّفُ، مِنْ : حَلْقِ عَانَةٍ وَنَتْفِ إبْطِ وَقَصِّ شَارِبِ وَتَقْلِيْمِ ظُفُرِ وَإِزَالَةِ رِيْحِ كَرِيْهَةٍ وَسِوَكٍ وَغَيْرَ ذَالِكَ،
٤ - ٱلتَّطَيُّبُ : لِلرَّجُلِ، وَهُوَ مَاخَفِيَ لَوْنُهّ وَظَهَرَتْ رَآئِحَتُهُ، وَأَفْضَلُهُ ٱلْمِسْكُ ٱلْمَخْلُوْطُ بِمَآءِٱلْوَرْدِ.
٥ - ٱلتَّبْكِيْرُ إِلَيْهَا : وَوَقْتُهُ مِنْ طُلُوْعِ ٱلْفَجْرِ إِلیٰ خُرُوْجِ ٱلْإِمَامِ إِلیٰ ٱلْجُمْعَةِ، إِلَّاٱلْإِمَامَ فَلَا يُسَنُّ لَهُ ٱلتَّبْكِيْرُ.
٦ - ٱلْإِسْتِغَالُ - فِيْ طَرِيْقِهِ - بِقِرَآءَةِ أَوْذِكْرٍ، فَيَأتِيْ بِدُعَآءِ ٱلخُرُوْجِ إِلیٰ ٱلْمَسْجِدِ، وَيَزِيْدُ (ٱللّٰهُمَّ إِجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْجَهِ مَنْ تَوَجَّهَ إِلَيْكَ، وَأَقْرَبَ مَنْ تَقَرَّبَ إِلَيْكَ، وَأْفْضَلَ مَنْ سَأَلَكَ وَرَغِبَ إِلَيْكَ،
🔰Banyak Kesunnahan-kesunnahan di hari Jum'at diantaranya :
1. Mandi, waktunya mulai terbit Fajar Shodiq hingga masa yang tidak memungkinkan hadir di sholat jum'at. Yang utama adalah mengakhirkan mandi hingga hendak berangkat. Kesunnahan mandi hanya bagi orang yang hendak mengikuti sholat jum'at.
2. Berhias dengan memakai pakaian terbaiknya. Yang terbaik adalah pakaian putih. Memakai gamish, surban dan selendang. Bagi Khotib sunnah memaksimalkan dalam berhias.
3. Membersihkan badan, yaitu dengan mencukur bulu kemaluan, mencabut ketiak, memcukur kumis, memotong kuku, menghilangkan bau tidak sedap, bersiwak dan lainnya.
4. Memakai pengharum bagi laki-laki, yaitu pengharum yang tidak nampak warnanya dan serbak baunya, yang utama adalah minyak misik yang dicampur dengan air mawar.
5. Berangkat pagi kecuali bagi imam. Waktunya mulai dari terbitnya fajar sampai berangkatnya imam menuju tempat-tempat pelaksanaan sholat jum'at.
6. Selama perjalanan menyibukkan diri dengan membaca al-Qur'an dan dzikir, membaca do'a keluar rumah menuju masjid dan menambah do'a:
" ٱللّٰهُمَّ إجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْجَهِ مَنْ تَوَجَّهَ إلَيْكَ وَأَقْرَبَ مَنْ تَقَرَّبَ إلَيْكَ وَأَفْضَلَ مَنْ سَأَلَكَ وَرَغِبَ إلَيْكَ.
" Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dari orang yang paling menghadap padaMu, paling dekat-dekatnya orang mendekat padaMu, paling utama-utamanya orang yang me minta padaMu dan mencintaiMu".
٧ - قِرَآءَةُ سُوْرَةِ ٱلْكَهْفِ يَوْمَهَا وَلَيْلَتَهاَ ١"
٨ - ٱلْإِكْثَارُ مِنَ ٱلصَّلَاةِ عَلیٰ ٱلنَّبُيِّ ﷺ ٢"
٩ - ٱلْإِنْصَاتُ وَٱلْإِسْتِمَاعُ إلیٰ ٱلخُطْبَةِ ٣"، فَيَتْرُكُ ٱلسَّامِعُ وٱلذِّكْرَ وَٱلكَلَامَ ٤"، وَغَيْرُ ٱلسَّامِعِ يَتْرُكُ ٱلْكَلَامِ فَقَطْ، وَيَجِبُ رَدُّ ٱلسّلَامِ أَثْنآءَ ٱلْخُطْبَةِ.
١٠ - تَحِيَّةُ ٱلْمَسْجِدِ : يُسَنُّ أَنْ يُصِلِّيْهَا أَرْبَعَ رَكَعاتٍ بِتَشَهُّدٍ وَاحِدٍ، يَقْرَأُ فِيْهِنَّ سُوْرَةَ آلْإِخْلَاصِ خَمْسِيْنَ مَرَّةً فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ بَعْدَ ٱلْفَاتِحَةِ ٥"، فَإِذَا دَخلَ وَ ٱلْإِمَامُ يَخْطُبُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ فَقَطْ، وَيَجِبُ تَخْفِيْفُهَا ٦".
١١ - عَدَمُ ٱلْإِحْتِبَآءِ، لِأَنَّهُ يُوْرِثُ ٱلنَّوْمِ. ٧"
١٢ - ٱلْإِكْثارُ مِنَ ٱلدُّعَآءِ وَتَحَرِّيْ سَاعَةِ ٱلْإِجاَبَةِ : وَهِيَ : مِنْ جُلُوْسِ ٱلْإِمَامِ لِلْخُطْبَةِ إلیٰ ٱلسَّلاَمِ مِنَ ٱلصَّلاَةِ عَلیٰ أَصَحِّ ٱلْأَقْوَالِ ١".
١٣ - ٱلْإِتْيَانُ بِالْمُسَبِّعاَتِ بَعْدَهَا وَقَبْلَ أَنْ يُحَرِّكَ رِجْلَيْهِ وَيَتَكَلَّمَ، وَهِيَ : ٱلْفَاتِحَةُ، وَ "قُلْ هُوَ ٱللّٰهُ أَحَدٌ "، وَٱلْمُعَوِّذَتَانِ سَبْعًا سَبْعًا، وَيَقُوْلُ بَعْدَهَا : " ٱللّٰهُمَّ يَاغَنِيُّ يَاحَمِيْدُ، يَا مُبْدِيْ يَامُعِيْدُ، يَارَحِيْمُ يَا وَدُوْدُ، أَغْنِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ، وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ " أَرْبَعًا.
7. Membaca surat al-Kahfi di siang dan malam hari jum'at.
8. Memperbanyak membaca sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad ﷺ.
9. Mendengarkan khutbah jum'at secara seksama. Sehingga, hendaknya tidak membaca dzikir dan berbicara yang lain. Jika tidak mendengar bacaan khutbah, maka sunnah tidak berbicara selain dzikir. Wajib menjawab salam dipertengahan khutbah.
10. Sholat Tahiyatal masjid empat rokaat, dengan satu salam. Setiap rokaat membaca surat ٱلْإِخْلاِصُ x 50 kali setelah al-Fatihah jadi genap 200 kali dalam empat rokaat. Jika baru masuk masjid sedangkan khotib sedang khutbah maka disunnahkan sholat dua rokaat saja dan wajib mempercepat (melakukan rukun-rukun saja).
11. Tidak duduk Ihtiba' ( duduk dengan posisi kedua kaki dilipat dan ditegakkan ), karena posisi demikian akan memudahkan tidur.
12. Memperbanyak do'a terutama diwaktu mustajabah, yaitu waktu mulai imam duduk diantara dua khutbah hingga salam dari sholat.
13. Setelah salam sunnah membaca al-Musabbi'at ( surat yang diulang tujuh kali ), sebelum menggerakkan kedua kaki dari posisinya dan sebelum berkata-kata lain. Almusabbi'at: alfatihah, al-ikhlas, al-Mu'awwidzatain masing-masing dibaca 7 kali. Setelahnya membaca
يَاغَنِيُ يَاحَمِيْدُ إلخ...
Dibaca 4 kali.
Artinya, Ya Allah, wahai Tuhan Yang Maha Kaya, Maha Terpuji, Maha Menciptakan, Maha Mengembalikan, Maha Belas kasih, Maha Mencintai, cukupilah aku dengan perkara halal panjenengan jauh dari perkara haram panjenengan, dengan penuh ketaatan jauh dari kemaksiatan, dan dengan anugerah panjenengan jauh dari selain panjenengan.
Mugi manfaat dan mohon maaf bila terdapat kesalahan.
Kami nuqil dari kitab Fiqih Ubudiyah " تقريرات ٱلسديدة " Bab Sunnah pada hari Jum'at halaman 334-336
والله المفواق إلی أقوم الطريق.
ٱلفقير إلی رحمة الله.
Moch Turchan Amar,
Sidoarjo, 26 Robi'ul Awal 1447H / 19 September 2025M.
٭٭٭ ❉ ❉ ❉٭٭٭