٢٤ - يُسَنُّ ٱلدُّعَآءُ بَعْدَ ٱلتَّشَهُّدِ وَقَبْلَ ٱلسَّلَامِ، وَلَا يُطَوِّلُهُ زِيَادَةً عَلیٰ قَدْرِ ٱلتَّشَهُّدِ وَالصَّلَاةِ عَلیٰ ٱلنَّبِيِّ ﷺ -٢-، وَأَفْضَلُهُ : " ٱللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ ٱلْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ ٱلْمَحْيَا وَٱلْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ ٱلْمَسِيْحِ ٱلدَّجَّالِ، وَمِنَ ٱلْمَغْرَمِ وَٱلْمَأْثَمِ.
24. Disunnahkan membaca do'a setelah tasyahhud akhir dan sebelum salam,
namun tidak terlalu panjang sehingga melebihi bacaan tasyahhud dan sholawat
kepada Baginda Nabi Muhammad ﷺ. Do'a yang
paling utama tsb artinya ;
" Ya Allah, kami meminta perlindungan dari Panjenengan dari siksa neraka
Jahannam, dari siksa qubur, dari fitnah kehidupan juga kematian, dari bahaya
fitnah Dajjal, dari kerugian dan dari dosa.
" أَللّٰهُمَّ إِغْفِرْ لِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ،
وَمَاأَسْرَرْتُ وَمَاأَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَآ أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ
مِنِّيْ، أَنْتَ ٱلْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ ٱلْمُؤَخِّرُ، لَآ إِلٰهَ إِلَّآ أَنْتَ
"
" Ya Allah, ampunilah saya, atas dosa yang telah lewat, juga dosa yang
lalu. Dosa-dosa yang aku rahasiakan dan aku tampakkan, juga dosa yang melampaui
batas, serta dosa-dosa yang Engkau lebih mengetahui dari pada aku, Engkau Dzat
yang Maha dahulu dan Maha Akhir, tidak ada Tuhan selain ُEngkau.
وَالدُّعَآءُ ٱلَّذِيْ عَلَّمَهُ ٱلنَّبِيُّ ﷺ سَيِّدَنَا
أَبَا بَكْرٍ ٱلصِّدِّيْقِ، وَهُوَ : " أَللّٰهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسُيْ
ظُلْمًا كَثِيْرًا كَبِيْرًا، وَلَا يَغْفِرُ ٱلذُّنُوْبَ إِلَّآ أَنْتَ،
فَإِغْفُرْلِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَإرْحَمْنِيْ، إِنَّكَ ٱلْغَفُوْرُ ٱلرَّحِيْمُ
".
Dan do'a yang di ajarkan oleh Rosulullah ﷺ
kepada Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq RA yaitu,
" Ya Allah, sesungguhnya aku telah berbuat ani-aya kepada diriku
sendiri, dengan aniaya yang banyak juga besar. Dan tidak ada yang mengampuni
dosa selain Engkau. Maka ampunilah kami dengan ampunan dariMu, Belas
kasihanilah kami dan sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha pengampun serta Maha
kasih sayang".
٢٥ - يُسَنُّ فِيْ ٱلسَّلَامِ
: أَنْ يَبْتَدِئَ بِهِ وَوَجْهُهُ مُسْتَقْبِلُ ٱلْقِبْلَةِ، وَٱلتَّسْلِيْمَةُ ٱلثَّانِيَةِ،
وَٱلْإِلْتِفَاتُ بِحَيْثُ يُریٰ خَدُّهُ فِيْ ٱلتَّسْلِيْمَيْنِ مِنَ ٱلْخَلْفِ،
وأَنْ يَبْدَأََ ٱل٘إِلْتِفاتِ عِنْدَ ٱلْمِيْمِ مِنْ :عَلَيْكُمْ،
وَالْإِنْتِهاءُ مِنَ ٱلسَّلاَمِ مَعَ آلْإِنْتِهَاءِ مِنَ ٱلإِلْتِفَاتِ،
وَالتَّيَامُنُ فِيْهِ، وَأنْ يَزِيْدَهُ قَوْلُهُ ; " وَرَحْمَةُ اللّٰهِ
" -١- وَإِدْرَاجُ ٱلسَّلاَمِ، وَعَدَمُ مَدِّهِ، وَأَنْ يَفْصِلَ بَيْنَ ٱلتَّسْلِمَتَيْنِ
بِقَدْرِ " سُبْحَانَ اللّٰهِ "، وَنِيَّةُ ٱلْخُرُوْجِ مِنَ ٱلصَّلاَةِ
مَعَ تَسْلِيْمَةِ الْأُوْلیٰ، وَأْنْ يَنْوِيْ ٱلسَّلاَمَ عَلیٰ ٱلْمَلآَئِكَةِ
وَٱلْمُؤْمِنَي ٱلْإِنْسِ وَالْجِنِّ -٢- فِيْ ٱلتَّسْلِيْمَتَيْنِ، وَيَنْوِيَ ٱلرَّدَّ
عَلیٰ ٱلْإِمَامِ فِيْ إِحْدَاهُمَا.
25. Sunnah memulai salam dengan posisi menghadap Qiblat. Sunnah mengucapkan
salam kedua, menoleh didalam kedua salam sehingga pipinya dapat dilihat dari
belakang, menoleh dimulai ketika mengucapkan MIMnya lafadl " عَلَيْكُمْ
" dan selesai mengucapkan salam bersamaan dengan selesainya menoleh.
Mendahulukan menoleh ke arah kanan, menambahkan lafadl " وَرَحْمَةُ
اللّٰهِ " melambatkan salam, tidak terlalu memanjangkan ucapan
salam, memisah di antara kedua salam dengan kira-kira waktu yang cukup untuk
mengucapkan " سُبْحاَنَ اللّٰهُ " niat
keluar dari sholat bersamaan dengan salam yang pertama, niat mengucapkan salam
kepada para Malaikat dan kaum mukmin dari kalangan manusia dan jin pada kedua
salam, dan niat menjawab : Imam pada salah-satu salam.
Mekaten mugi manfaat mohon maaf bila terdapat khilaf.
Kami nuqil dari kitab تَقْرِيْرَةُ
السَّدِيْدَة bab Sunnah halaman 247-248
والله الموفق إلی
أقوم الطريق،
ألفقير إلی رحمة
الله عزّی وجلّیٰ،
Moch Turchan Amar,
Sidoarjo, Jum'at Legi, 02 Robi'ul Awwal 1446 H/06 September 2024 M.
٭٭٭ ❉ ❉ ❉٭٭٭