💿 فَائِدَةُ سُجُوْدِ السَّهْوِ :
جَبْرُ الْخَلَلِ الْوَاقِعِ قَبْلَهُ وَالوَاقِهِ بَعْدَهُ وَالْوَاقِعِ فِيْهِ، وَلَايُجْبَرُ نَفْسَهُ :
Menutupi kekurangan atau kesalahan yang terjadi sebelumnya, setelah atau saat pelaksanaan sujud sahwi, bukan untuk menutupi kesalahan yang terjadi pada sujud sahwinya sendiri :
١ - صُوْرَةُ الْخَلَلِ الْوَاقِعِ قَبْلَ سُجُوْدِ السَّهْوِ، بِأنْ فَعَلَ سَبَبًا مِنْ أَسْبَابِ سُجُوْدِ السَّهْوِ : (كَتَرْكِ التَّشَهُّدِالْأَوَّلِ )، فَيَسْجُدُ فِيْ نِهَايَةِ الصَّلَاةِ لِلسَّهْوِ، فَيَجْبُرُ الْخَلَلَ الْوَاقِعَ قَبْلَهُ.
1. Bentuk kelurangan yang terjadi sebelum pelaksanaan sujud sahwi adalah melakukan hal-hal yang menyebabkan sujud sahwi seperti meninggalkan tasyahhud awal, sehingga ia melakukan sujud sahwi di akhir sholat guna menutupi kekurangan yang terjadi sebelumnya.
٢ - صُوْرَةُ الْخَلَلِ الْوَاقِعِ بَعْدَ سُجُوْدِ السَّهْوِ، بِأنْ سَجَدَ لِلسَّهْوِ لِسَبَبٍ مِنْ أَسْبَابِ سُجُوْدِ السَّهْوِ، ثُمَّ بَعْدَ ذَلِكَ السُّجُوْدِ فَعَلَ سَبَبًا آخَرَ منْ أَسْبَابِ سُجُوْدِ السَّْهْوِ : ( كَأَكْلٍ قَلِيْلٍ نَاسِيًا، أوْكَلاَمٍ قَلِيْلٍ نَاسِيًا)، فَلَا يَسْجُدُ لِلسَّهْوِ مَرَّةً ثَانِيَةً، لِأَنَّ سُجُوْدَ السَّهْوِ يَجْبَرُ الْخَلَلَ الْوَاقِعَ بَعْدَهُ.
2. Bentuk kekurangan yang terjadi setelah pelaksanaan sujud sahwi adalah melakukan sujud sahwi karena sebelumnya telah melakukan hal-hal yang menyebabkan sujud sahwi, kemudian ia melakukan hal lain yang menyebabkan sujud sahwi, seperti lupa menelan perkara sedikit atau lupa berbicara sedikit, maka ia tidak perlu melakukan sujud sahwi yang telah ia lakukan sudah bisa menutupi kekurangan yang terjadi setelah sujud tersebut.
٣ - صُوْرَةُ الْخَلَلِ الْوَاقِعِ فِيْ سُجُوْدِ السَّهْوِ، بِأنْ سَجَدَ لِلسَّهْوِ لِسَبِبٍ مِنْ أسْبَابِهِ، ثُمَّ فَعَلَ سَبَبًا آخَرَ لِسُجُوْدِ السَّهْوِ وَهُوَ سَاجِدٌ لِلسَّهْوِ : ( كَأَكْلٍ قَلِيْلٍ نَاسِيًا أوْ كَلاَمٍ قَلِيْلٍ نَاسِيًا )، فَلاَ يَسْجُدُ لِلسَّهْوِ مَرَّةً ثَانِيَةً، لِأَنَّ سُجُوْدَ السَّهْوِ يَجْبُرُ الْخَلَلَ الْواقِعَ فِيْهِ.
3. Bentuk kekurangan yang terjadi saat pelaksanaan sujud sahwi adalah melaksanakan sujud karena telah melakukan salah satu sebabnya, di tengah-tengah melaksankan sujud ia melakukan sebab sujud sahwi yang lain seperti lupa menelan sesuatu sedikit atau lupa berbicara sedikit, maka tidak perlu melakukan sujud sahwi lagi karena sujud yang telah ia lakukan sudah dapat menutupi kekurangan yang terjadi saat pelaksaan sujud tersebut.
٤ - صُوْرَةُ قَوْلِهِ : ( وَلَا يَجْبُرُ نَفْسَهُ ) : بِأَنْ ظَنَّ أَنَّ عَلَيْهِ سُجُوْدَ السِّهْوِ بِسَبَبٍ مِنَ الْأَسْبَابِ ( كَتَرْكِ التَّشَهُّدِ الْأَوَّلِ )، ثُمَّ تَبَيَّنَ بَعْدَ سُجُوْدِهِ أَنَّهُ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ السَّبَب، فَهُنَا يُسَنُّ أَنْ يَسْجُدَ لِلسَّهْوِ مَرَّةً ثَانِيَةً، لِأنَّ سُجُوْدَ السَّهْوِ لَا يَجْبُرُ نَفْسَهُ.
4. Bentuk ungkapan " Bahwa sujud sahwi tidak dapat menutupi kekurangan sendiri " adalah seorang musholli menduga bahwa ia di sunnahkan melakukan sujud sahwi karena telah melalukan salah satu sebabnya seperti meninggalkan tasyahhud awwal, kemudian setelah melakukan sujud ternyata ia tidak melakukan salah satu sebabnya, maka ia disunnahkan sujud sahwi lagi karena sujud sahwi yang telah ia lakukan tidak bisa menutupi kekurangan yang di sebabkan sujud sahwi itu sendiri.
💿 مَسْئَلَةٌ : هَلْ يَجُوْزُ الْإِقْتِصَارُ عَلیٰ سَجْدَةٍ وَاحَدَةٍ لِلسَّهْوِ؟
- لَا يَجُوْزُ إِلَّا إذَا سَجَدَ الْأُوْلیٰ، ثُمَّ أرَادَ أَنْ يَكْتَفِيَ بِوَاحِدَةٍ، فَهُنَا يَجُوْزُ، فَلَايَجُوْزُ أَنْ يَكْتَفِيَ بِوَاحِدَةٍ إبْتِدَاءً.
🔆 Permasalahan sujud sahwi hanya satu kali Sujudan:
Apakah boleh melakukan sujud sahwi hanya satu kali sujudan?.
Jawaban : Tidak diperbolehkan, kecuali ketika sujud yang pertama kemudian ia ingin mencukupkan dengan satu sujudan maka diperbolehkan, tidak boleh jika sejak awal sudah bertujuan untuk melakukan satu sujudan saja.
Mekaten mugi manfaat, pangapunten bilih terdapat khilaf.
Kami nuqil dari kitab Fiqih " تقريرات السديدة " pada Bab Sujud Sahwi halaman 267-268
والله الموفق إلی أقوم الطريق،
الفقير إلی حمة الله،
Moch Turchan Amar,
Al-Ikhlas, 26 Syawal 1446 H/25 April 2025 M.
٭ ٭٭ ❉ ❉ ❉٭٭٭
Youtube