Kamis, 20 Februari 2025

Syarat Syah Puasa

🌸 شُرُوْطُ صِحَّةِ ٱلصَّوْمِ :

أيْ إِذَا تَوَفَّرَتْ هٰذِهِ ٱلشُّرُوْطُ صَحَّ ٱلصَّوْمُ، وَهِيَ أَرْبَعَةٌ :

🌺 Syarat Sah Puasa :
👉 Jika semua syarat puasa terpenuhi, maka hukum puasa yang dilaksanakan adalah Shah.
👉 Syarat Shahnya Puasa ada Empat, yaitu :
١ - ٱلْإِسْلاَمُ، فَيُشْتَرَطُ أَنْ يَكُوُنَ مُسْلِمًا جَمِيْعَ ٱلنَّهَارِ، وَلَوْ إِرْتَدَّ لَحْظَةً وَاحِدَةً بَطَلَ صَوْمُهُ.
٢ - ٱلْعَقْلُ، فَيُشْتَرَطُ أَنْ يَكُوْنَ عَاقِلًا " مُمَيِّزًا " جَمِيْعَ ٱلنَّهَارِ، وَفَلَوْ جُنَّ وَلَوْ لَحْظَةً وَاحِدَةً بَطَلَ صَوْمُهُ، وَأَمَّا ٱلْإِغْمَآءُ وَٱلسُّكْرُ فَسَيَأْتِي تَفْصِيْلُهُ فِيْ مُبْطِلَاتِ ٱلصَّوْمِ.
٣ - ٱلنّقَآءُ مِنَ ٱلْحَيْضِ وَٱلنِّفَاسِ، فَيُشْتَرَطُ أَنْ تَكُوْنَ ٱلْمَرْأَةُ طَاهِرَةً جَمِيْعَ ٱلنَّهَارِ، فَلَوْ حَاضَتْ فِيْ آخِرِ لَحْضَةٍ مِنَ ٱلنَّهَارِ بَطَلَ صَوْمُهَا، وَكَذَالِكَ لَوْ طَهُرَتْ أَثْنَآءَهُ وَلَكِنْ يُسَنُّ لَهَا ٱلْإِمْساَكُ. ٢
٤ - ٱلْعِلْمُ بِكَوْنِ ٱلْوَقْتِ قَابِلًا لِلصَّوْمِ : أَنْ يَعْلَمَ أَنَّ ٱلْيَوْمَ ٱلذِيْ يُرِيْدُ أَنْ يَصُوْمَهُ يَصِحُّ فِيْهِ ٱلصَّوْمُ بِأَنْ لَمْ يَكُنْ مِنَ ٱلْإِيَّامِ ٱلَّتِيْ نَهْيِ عَنِ ٱلصِّيَامِ فِيْهَا.
1. Islam. Disyaratkan selama melaksanakan puasa " sepanjang siang " harus dalam keadaan islam. Sehingga, jika murtad sebentar saja, maka hukum puasanya batal.
2. Berakal. Selama berpuasa harus dalam keadaan berakal. Jika sebentar saja mengalami gila, maka hukum puasanya batal. Sedangkan kalau pingsan, epilepis, atau mabuk, maka akan dijelaskan di belakang dalam bab yang menjelaskan dalam hal-hal yang membatalkan puasa.
3. Bersih dari Haidl dan Nifas. Sepanjang siang disyaratkan seorang wanita harus bersih dari Haidl dan Nifas. Sehingga jika seorang wanita mengalami Haidl di tengah siang, maka hukum puasanya batal. Begitu juga jika suci di tengah siang, namun bagi wanita yang berhenti haidlnya di siang hari sunnah untuk menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.
4. Mengetahui bahwa hari tersebut sah untuk melakukan puasa, maksudnya orang yang berpuasa harus mengetahui bahwa hari yang ia akan puasa sah untuk melakukan berpuasa, yakni bukan hari-hari yang dilarang untuk berpuasa.

🎀 شُرُوْطُ وُجُوْبِ ٱلصَّوْمِ :
أَيْ إِذَا تَوَفَّرَتْ هٰذِهِ ٱلشُّرُوْطُ وَجَبَ ٱلصَّوْمُ، وَهِيَ خَمْسَةٌ :
١ - ٱلْإِسْلَامُ : فَلَا يُخَاطَبُ  بِهِ ٱلْكَافِرُ فِيْ ٱلدُّنْيَا، وَأَمَّاٱلْمُرْتَدُ فَيَجِبُ عَلَيْهِ ٱلْقَضَآءُ إِذَا رَجَعَ إِلیٰ ٱلْإِسْلَامِ تَغْلِيْظًا عَلَيْهِ.
٢ - ٱلتَّكْلِيفُ، أَيْ : أنْ يَكُوْنَ بالِغًا عاَقِلًا، وَأَمَّاٱلصَّبِيُّ فَيَجِبُ عَلَیٰ وَلِيِّ أَمْرِهِ أَنْ يَأْمُرَهُ بِالصَّوْمِ لِسَبْعِ سِنِيْنَ وَيَضْرِبَهُ إِذَا تَرَكَهُ لِعُشْرِ سِنِيْنَ إِنْ أَطَاقَهُ.
٣ - ٱلْإِطَاقَةُ : أيْ : ٱلْقُدْرُ عَلَيْهِ، وَٱلْإِطَاقَةُ تَكُوْنُ حِسًّا وَشَرْعًا.

ـ حِسًّا : فَلَا يَجِبُ عَلیٰ شَيْخِ ٱلْهَرَمِ وَٱلمَرِيْضِ الَّذِيْ لَايُرْجیٰ بَرَؤُهُ.
ـ شَرْعًا : فَلاَ يَجِبُ عَلیٰ ٱلْحَائِضِ وَٱلنُّفَسآءِ. 
٤ - ٱلصِّحَّةُ : فَلاَ يَجِبُ عَلیٰ ٱلْمَرِيْضِ. 
وَضَابِظُ ٱلْمَرِيْضِ ٱلْمُبِيْحِ لِلْفِطْرِ : هُوَ الَّذِيْ يَخَافُ مِنْهُ ٱلْهِلَاكُ أوْ تَأَخَّرُ ٱلشِّفَآءِ أوْ زِيَادَةِ ٱلْمَرَضِ، وَذَلِكَ مَا يُسَمَّیٰ " مَحْذُوْرَةَ ٱلتَّيَمُّمِ "
٥ - ٱلْإِقَامَةُ : فَلَايَجِبُ عَلیٰ ٱلْمُسَافِرِ ٱلَّذِيْ يُسَافِرُ سَفَرًا طَوِيْلًا " ٨٢ كِيْلُوْ مِتْرٍ " مُبَاحًا، وَيُسْتَرَطُ - لِجَوازِ ٱلْفِطْرِ فُيْ ٱلسَّفَرِ - أَنْ يُسَافِرَ قَبْلَ طُلُوْعِ ٱلْفَجْرِ.
👈 وَالْأَفْضَلُ ٱلصَّوْمُ لِلْمُسَافِرِ إنْ لَمْ يَشُقَّ عَلَيْهِ، فَإِنْ شَقَّ فَالْفِطْرُ أَفْضَلُ.

🌺 Syarat wajib Puasa.
👉 Jika semua syarat ini terpenuhi, maka wajib berpuasa.
👉 Syarat wajib berpuasa ada lima, yaitu :
1. Islam. Maka orang Kafir tidak dituntut melaksanakan puasa ketika masih di dunia. Sedangkan bagi orang murtad wajib mengqodlo' puasa yang ditinggalkan selama murtad ketika sudah kembali masuk Islam, karena sebagai bentuk hukuman atas perbuatannya.
2. Mukallaf yaitu Baligh dan berakal. Adapun anak kecil, maka tidak wajib berpuasa, namun bagi walinya wajib memerintah anak tersebut untuk berpuasa ketika berusia tujuh tahun dan memukulnya jika meninggalkan dan kuat untuk berpuasa saat berusia sepuluh tahun.
3. Mampu berpuasa. Mampu berpuasa ditinjau dari dua aspek, aspek lahiriyah dan aspek syariat.
👉 Lahiriyah : Maka tidak wajib puasa bagi orang yang sudah sangat tua dan orang yang sakit yang tidak ada harapan sembuh.
👉 Syariat : Maka tidak wajib berpuasa bagi wanita Haidl dan Nifas.
4. Sehat. Maka tidak wajib puasa bagi orang yang sakit.
👉 Batasan sakit yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa :
Sakit yang jika berpuasa, maka dikhawatirkan meninggal dunia memperlambat kesembuhan, atau bertambah sakit. Dan ini disebut dengan hal-hal yang memperbolehkan tayammum " مَحْذُوْرُ آلتَّيَمُّمِ ".
5. Muqim. Maka tidak wajib berpuasa bagi Musafir yang melakukan perjalanan jauh "ۢ82 Km" yang diperbolehkan oleh syariat. Disyaratkan untuk boleh tidak puasa harus berangkat sebelum fajar Shubuh.
Yang utama bagi Musafir adalah berpuasa jika tidak merasa berat. Jika merasa berat, maka yang lebih utama adalah tidak berpuasa.
Demikian semoga bermanfaat dan mohon maaf bila terdapat khilaf.
Kami nuqil dari Kitab Fiqih Taqrirotus-Sadidah pada Syarat Shah dan Wajibnya Puasa halaman 438-439,
والله أعلم بالصواب،
والله ٱلموفق إلی أقوم ٱلطريق.
الفقير إلی رحمة الله عزّیٰ وجلیّٰ.
Moch Turchan Amar,
Sidoarjo, 14 Sya'ban 1445 H/24 Februari 2024 M.