Kamis, 06 Februari 2025

HIKMAH DALAM SEBUAH PENGINGAT SEBAB TERJADINYA MI'ROJ

🎆حِكْمَةٌ 🀺 فِيْ ذِكْرِ سَبَبِ ٱلْمِعْرَاجِ 🎆


قَالَ عُثْمَانُ بْنُ حَسَنِ ٱلجُوْبَرِيِّ فيْ (ذُرَّةِ ٱلواعِظِيْنَ ) : وَأَمَّا سَبَبُ الْمِعْرَاجِ ... فَهُوَ أَنَّ الْأَرْضَ إفْتَخَرَتْ عَلیٰ السَّمَآءِ، فَقَالَتْ الْأَرْضُ : أَنَاخَيْرٌ مِنْكِ، لِأَنَّ اللّٰهَ زَيَّنَنِيْ بِالْبِلَادِ، وَالْبِحَارِ، وَالْأَنْهَارِ، وَالْأَشْجَارِ، وَالْجِبَالِ، وَغَيْرِهَا.


🎆 HIKMAH : DALAM SEBUAH PENGINGAT SEBAB TERJADINYA MI'ROJ 🎆

Ngendiko Syaikh Usman bin Hasan al-Jubary dalam sebuah kitabnya " Dzurrotul-Wa'idhin" Kenapa sampai terjadi peristiwa Mi'roj? Bahwa pada saat itu sesungguhnya Bumi telah adu-argumentasi dengan langit, dengan lantang bumi memuji dirinya sendiri : Aku lebih bagus dari anda wahai langit, karena Allah ﷻ telah menghiasi kami dengan adanya negeri, beberapa lautan yang terbentang luas, beberapa sungai, beberapa pepohonan, dan gunung dan lainnya.

فَقَالَتْ السَّمَآءُ : أَنَاخَيْرٌ مِنْكِ، لِأَنَّ ٱلشَّمْسَ، وَالْقَمَرَ، وَالْكَوَاكِبَ، وَالْأَفْلَاكَ، وَالْبُرُوْجَ، وَالْعَرْشَ، وَالْكُرْسِيَّ، وَالْجَنَّةَ فِيِّ.

Langitpun tidak berdiam diri dan angkat bicara :

Ketahui wahai bumi : Bahwa kami lebih baik dari-pada anda : Karena keberadaan matahari, rembulan, beberapa bintang, Beberapa Galaxi, bintang buruj, Arsyul-Adhim, Kursi, dan Surga semuanya berada pada kami.

وَقَالَتْ ٱلْأَرْضُ : فِيِّ بَيْتٌ يَزُوْرُهُ وَيَطُوْفُ بِهِ الْأَنْبِيَآءُ، وَالْمُرْسَلُوْنَ، وَالْأَوْلِيَآءُ، وَالْمُؤْمِنُوْنَ عَامَّةً.

Giliran Bumi yang angkat bicara : 

Ketahuilah didalam diriku terdapat ; Baitullah setiap saat diziarahi dan di thowafi para Nabi, para Rosul, para Kekasih Allah, serta orang mukmin keseluruhan.

وَقَالَتْ السَّمَآءُ : فِيِّ البَيْتُ الْمَعْمُوْرِ يَطُوْفُ بِهِ مَلَآئِكَةُ السَّمَاوَاتِ، وِفِيْ الْجَنَّةِ الَّتِيْ هِيَ مَأْویٰ أَرْوَاحِ الْأَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَأَرْوَاحِ الْأَوْلِيَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ.

Giliran Langit yang angkat bicara :

Didalam diriku terdapat Baitul Makmur yang setiap saat para Malaikat berthowaf mengelilinginya, didalam diriku pula terdapat surga didalamnya dipenuhi oleh arwah para Nabi dan Rosul serta arwahnya kekasih Allah yang baik-baik.

وَقَالَتِ الْأَرْضُ : إنَّ سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ، وَخَاتِمَ النَّبِيِّيْنَ، وَحَبِيْبَ رَبِّ الْعَالَميْنَ، وَأَفْضَلَ الْمَوْجُوْدَاتِ عَلَيْهِ أَكْمَلَ ٱلتَّحِيَّاتِ وَطَنَ فِيِّ، وَأَجْرَی شَرِيْعَتَهُ عَلَيَّ.

Bumipun angkat bicara : Sesungguhnya pemimpin beberapa Rosul, dan sebagai pamungkas Para Nabi, dan Kekasih Sang Penguasa Alam, serta yang paling utama sesuatu yang wujud, serta yang paling sempurna dalam pemberi penghormatan kepada Sang pencipta alam semesta serta berlakunya SyariatNya itu semua berada pada kami bumi.

فَلَمَّا سَمِعَتْ السَّمَآءُ هٰذَا... عَجِزتْ وَسَكَتَتْ عَنِ الْجَوَابِ، وَتَوَجَّهَتْ عَلیٰ اللّٰهِ تعَالیٰ، فَقَالَتْ : إِلٰهِيْ، أَنْتَ تَجِبُ الْمُضْطَرُّ إِذَا دَعَاكَ، وَأَنَاعَجَزْتُ عَنْ جَوَابِ الْأَرْضِ ؛ فَأَسْأَلُكَ أَنْ يَصْعَدَ مُحَمَّدٌ إِلَيَّ فَأَتَّشَرَّفَ بِهِ كَمَاتَشَرَّفَتِ الْأَرْضُ بِجَمَالِهِ وَافْتَخَرَّتْ،

Ketika keberadaan langit merasa tersudut setelah mendengar hujjah bumi yang cukup akurat dia seketika diam seribu bahasa, dan langsul sowan menuju Allah ﷻۢ dengan merunduk : Duh Gusti, Panjenengan yang berhaq untuk meresponi argumentasi bumi yang cukup akurat, kami merasa kalah satu langkah, kulo nyuwun sak estu dateng Panjenengan kapurih ngunggahake Kanjeng Nabi Muhammad ﷺ dateng kulo kersane imbang antara mulyane Bumi lan mulyane langit.

فَأَجَابَ دَعَوَتْهَا، وَأَوْحیٰ اللّٰهُ تَعالیٰ إلیٰ جِبْرِيْلِ فَقَالَ : إذْهَبْ الْجَنَّةِ وَخُذِ الْبُرَّاقَ، وَإذْهَبْ إلیٰ مُحَمَّدٍ، فَذهَبَ جِبْرِيْلُ وَرَأیٰ أَرْبَعِيْنَ ألْفَ بُرَّاقٍ يَرْتَعُوْنَ فِيْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ، وَعَلیٰ جَبْهَتِهِمْ إسْمُ مُحَمَّدٍ، وَرَأیٰ فِيْهِمْ بُرَاقًا مُنَكِّسًا رَأْسَهُ يَبْكِيْ وَتَسِيْلُ مِنْ عَيْنَيْهِ الدُّمُوْعَ، فَقَالَ جِبْرِيْلُ : مَالَكَ يَابُرَاقُ؟ قَالَ : يَاجِبْرِيْلُ؛ إِنِّيْ سَمِعْتُ مُنْذُ أرْبَعِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ إسْمَ مُحَمَّدٍ، فَوَقَعَ فِيْ قَلْبِيْ مَحَبَّةً صَاحِبَ هٰذَاالْإِسْمِ وَعَشْقَتُهُ، وَبَعْدَ ذٰلِكَ لَمْ أَحْتِجُّ إلیٰ طَعَامٍ وَلَاشَرَابٍ، وَاحْتَرَقَتْ بِنارِ الْعِشْقِ، فَقَالَ جِبْرِيْلُ : أَنَا أَصِلُكَ بِمَعْشُوْقِكَ، ثُمَّ أَسْرَجُهُ وَأَلْجَمَهُ، وَجَآءَ بِهِ إلیٰ النَّبِيِّ صَلّٰی اللّٰهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ .....) إلیٰ آخِرِ القِصَّةِ الْمَذْكُوْرَةِ.

Maka terjawablah usulan langit yang sudah di sekenariokan oleh Allah SWT.

Kemudian Allah ﷻ mengutus Malaikat Jibril AS untuk segera survey ke Surga melihat Buroq yang akan dipersiapkan sebagai kendaraan Kanjeng Rosul Muhammad ﷺ. Hasil survey Malaikat Jibril AS ternyata di dalam Surga terdapat 40.0000 Burroq yang dipelihara di perkebunan surga, anehnya setiap Burroq tersebut pada dahinya terdapat nama مُحَمَّدٌ ﷺ, kemudian Malaikat Jibril AS melihat ada satu Burroq yang aneh menundukkan kepalanya sembari menangis meneteskan air matanya, melihat keadaan demikian Malaikat Jibril AS menanyakan kepadanya : Kenapa Anda menangis? Sang Burroqpun matur dateng Malaikat Jibril AS : Wahai Malaikat Jibril kulo sampun mireng bilih nama Gusti Nabi Muhammad ﷺ sejak empat puluh ribu tahun yang lalu, dalam bathin hati dalem sampun tertanam rasa cinta dateng beliau yang empunya nama مُحَمَّدٌ ﷺ saking mboten kuwat ngempet kulo, terkait hal mekaten ngantos kulo mboten  dahar lan mboten minum, Sak meniko terkabullah harapan dalem saget kepanggih Piantun engkang dalem rindukan selama ini.

Akhirnya Malaikat Jibril AS berkata : Saya siap untuk menemukan piantun yang anda rindukan selama ini, berkat wasilah Malaikat Jibril AS sang Burroq dipun aturake dateng Baginda Rosul Muhammad ﷺ sebagai kendaraan utamanya menuju Sidrotul-Muntaha.

Mekaten mugi manfaat untuk mempertebal keimanan kita, mohon maaf bila terdapat khilaf.

Kami nuqil dari kitab " نُوْرُ ٱلظَّلاَمِ " karya :

ٱلشيخ العالم العلامة أبي عبد الْمعطي محمد بن عمربن علي نوويِّ الجاوي البنتني التناري رحمه الله تعالی. ص ٢٥٩-٢٦١

والله الموفق إلی أقوم الطريق،

الفقير إلی رحمة الله،

Moch Turchan Amar,

Sda, 03 Sya'ban 1446 H/02 Februari 2025 M.

Link Youtube

URL halaman