WAKTU-WAKTU YANG HARAM UNTUK MELAKSANAKAN SHOLAT.
وَبَعْضُهُمْ يُعَبِّرُ بِ " ٱلْأَوْقَاتِ الَّتِيْ تُكْرَهُ فِيْهَا الصَّلَاةِ " اي تُكْرَهُ كَرَاهَةَ التَّحْرِيْمِ ١-
Sebagian Ulama' mengungkapkan dengan bahasa : " Waktu-waktu yang makruh untuk melaksanakan sholat," yaitu makruh Tahrim 1.
✪ Perbedaan HARAM dan Makruh Tahrim. Haram adalah perkara yang diharamkan dengan dalil qoth'i yang tidak bisa di ta'wil. Sedangkan Makruh Tahrim adalah perkara yang diharamkan dengan dalil yang masih bisa dita'wil, seperti keharaman melaksanakan sholat dalam lima waktu yang akan dijelaskan.
✶ ٱلْأَوْقَاتُ الَّتِيْ تَحْرُمُ فِيْهَا الصَّلَاةُ : خَمْسَةٌ : ثَلَاثَةٌ مُتَعَلِّقَةٌ بِالزَّمَانِ، وَإثْنَانِ مُتَعَلِّقَانِ بِالْفِعْلِ.
Waktu-waktu yang haram untuk melaksanakan sholat ada lima, tiga berhubungan dengan waktunya dan yang dua berhubungan dengan pekerjaan.
✶ ٱلْأَوْقَاتُ الأُوْلیٰ : ٱلْمُتَعَلِّقَةُ بِالزَّمَانِ :
١ - مِنْ طُلُوْعِ الشّمْسِ حَتَّی تَرْتَفِعَ قَدْرَ رُمْحٍ فِيْ رَاءْيِ الْعَيْنِ الْمجَرَّدَةِ، اي مَايُسَاوِيْ ١٦ دَقِيْقَةً.
لِأَنَّ الرُّمْحَ = أرْبَعَ دَرَجَاتٍ، وَالدَّرَجَةُ = أرْبَعَ دَقَائِقِ.
Tiga waktu pertama yang berhubungan dengan waktu :
1. ۟Mulai terbitnya Matahari hingga naik kira-kira setinggi satu tombak bila dilihat dengan ukuran ٗmata telanjang. Yaitu menyamai ukuran 16 daqiqoh. Karena ukuran tombak = 4 derajat. Satu derajat = 4 daqiqoh.
٢ - مِنِ اسْتِوَاءِ الشَّمْسِ حَتَّی تَزُوْلَ، وَمَدَّتُهُ قَصِيْرَةٌ جِدًّا، فَيَحْرُمُ إِيْقَاعُ الصَّلَاةِ.
2. Mulai waktu istiwa' hingga tergelincirnya Matahari. Dan ini waktunya hanya sebentar. Maka hukumnya haram melaksanakan sholat pada waktu ini.
وَالْإِسْتِوَاءُ : أَنْ تَكُوْنَ الشَّمشُ فِيْ وَسَطِ السَّمَاءِ.
وَالزَّوَالُ : مَيْلُ الشَّمْسِ عَنْ وَسَطِ السَّمَآءِ.
Istiwa' adalah waktu di saat Matahari tepat di tengah-tengah langit.
Zawal adalah bergesernya Matahari ke arah barat dari tengah langit.
٣- مِنَ ٱلأَصْفِرَارِ حَتّیٰ تَغْرُبُ، أيْ : إِذَا ٱصْفَرَتِ ٱلشَّمْسُ فَوْقَ نَحْوِ رُؤُوْسِ الجِباَلِ العَالِيَةِ.
3. Mulai Isfiror hingga terbenamnya Matahari, yaitu ketika Matahari kekuning-kuningan diatas sesamanya puncak gunung yang tinggi.
ٱلْوَقْتَانِ ٱلْأٓخَرانِ : ٱلْمُتَعَلِّقَانِ بِالْفِعْلِ.
١ - بَعْدَ فِعْلِ صَلَاةِ الصُّبْحِ حَتّیٰ تَطْلُعَ الشَمْسِ.
٢ - بَعْدَ فِعْلِ صَلَاةِ الْعَصْرِ حَتَّی تَغْرُبَ الشَّمْسِ.
Dua waktu yang berhubungan dengan pekerjaannya :
1. Setelah melaksanakan sholat shubuh hingga terbitnya Matahari.
2. Setelah sholat ashar hingga terbenamnya Matahari.
✪ ٱلصَّلَاةُ الَّتِيْ تَحْرُمُ فِيْ هٰذِهِ ٱلْأَوْقَاتِ ٱلخَمْسَةِ : نَوْعَانِ :
١ - ٱلنَّافِلَةُ ذَاتُ ٱلسَّبَبِ ٱلْمُتَأَخِّرِ : وَهِيَ سِتَّةٌ :
١. سُنَّةُ ٱلإحْرَامِ،
٢. سُنَّةُ السَّفَرِ،
٣. سُنَّةُ ٱلْإِسْتِخَارَةِ،
٤. سُنَّةُ الْقَتْلِ،
٥. سُنَّةُ ٱلْخُرُوْجِ مِنَ الْمَنْزِلِ،
٦. سُنَّةُ الْحاَجَةِ.
✶ Sholat yang haram di lakukan di lima waktu ini ada dua macam.
1. Sholat sunnah yang memiliki sebab yang akhir, dan ini ada enam :
a. Sholat sunnah Ihrom,
b. Sholat sunnah Istikhoroh,
c. Sholat sunnah hendak keluar rumah,
d. Sholat sunnah hendak bepergian,
e. Sholat sunnah hendak dibunuh,
f. Sholat sunnah Hajat.
٢ - ٱلنَّافِلَةُ الْمُطْلَقَةُ : وَهِيَ ٱلَّتِيْ لَيْسَ لَهَا سَبَبٌ وَلَاوَقْتٌ، وَفِيْ حُكْمِهَا صَلَاةِ التَّسْبِيْحِ وَنَحْوِهَا مِنَ الصَّلَواتِ الَّتِيْ لَيسَ لَهَا سَبَبٌ وَلَاوَقْتٌ مُعَيِّنَاتٌ.
2. Sholat sunnah mutlaq, yaitu sholat sunnah yang tidak memilki sebab dan waktu tertentu. Sebagaimana hukumnya hukumnya sholat sunnah mutlaq adalah sholat tasbih dan sejenisnya, yaitu sholat-sholat sunnah yang tidak memiliki sebab dan waktu tertentu.
وَيُسْتَثْنٰی مِنْ هٰذَا التَّحْرِيْمِ - مَكَانًا وَزَمَانًا -
١ - مَكَانًا حَرَمُ مَكَّةَ، أيْ : ٱلْمَسْجِدُ وَغيْرُهُ مِنْ حُدُوْدِ ٱلحَرَمِ، فَتَجُوْزُ ٱلصّلَاةُ فِيْهِ فِيْ أَيِّ وَقْتٍ.
٢ - زَماَنًا : مِنَ الإِسْتِوَاءِ حَتّیٰ زَوَالَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ.
❉ Terdapat tempat dan waktu yang di kecualikan dari keharaman ini, yaitu :
1. Tempat : Tanah Harom Mekkah baik di masjid atau bukan, yang penting masih batas tanah harom Mekkah. Maka kapanpun boleh melakukan sholat.
2. Waktu : Waktu Istiwa' di hari Jum'at.
وَلَا يَحْرُمُ قَضَٱءُ الصَّلَاةِ فَيْ هَذِهِ الأَوْقاتِ الخَمْسَةِ، وَكَذَالِكَ النَّافِلَةُ ذاتُ السَّبَبِ المُتَقَدِّمَةِ، كَسُنَّةِ الْوُضُوْءِ وَتَحِيَّةِ المَسْجِدِ ١ أوالْمُقَارِنِ كَصَلَاةِ الْخُسُوْفِ وَالْكُسُوْفِ، إلّاَ إذَا قَصَدَ إِيْقَاعُ الصَّلَاةِ فِي الوَقْتِ المُحَرَّمِ، فَتَحْرُمُ.
Hukumnya tidak harom melakukan sholat qodo' dilima waktu ini. Begitu juga melakukan sholat sunnah yang memiliki sebab yang terjadi lebih dahulu, seperti sholat sunnah wudlu' dan sholat tahiyatal masjid. Atau memiliki sebab yang bersamaan drngan pelaksanaan sholat, seperti sholat gerhana Rembulan dan Matahari, dengan syarat tidak menyengaja untuk melaksakan sholat-sholat ini di waktu yang di haramkan. Jika di sengaja, hukumnya Haram.
٭ حُكْمُ الصَّلَاَةِ وَقْتَ خُطْبَةِ الجُمْعَةِ : إذا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلیٰ المِنْبَرِ حَرُمَتْ الصَّلَاةُ بِالْإجْمَاعِ، أَيًّاكَانَتْ، وَلَوْ كاَنَتْ قَضَاءً علیٰ الفَوْرِ،إلّاَ سُنَّةَ تَحِيَّةَ الْمسْجدِ، ويَجِبُ تَخْفِيْفُهَا وَأَنْ لاَيَزِيْدَ فيهَا عنْ رَكْعَتَيْنِ.
❉ Hukum Melakukan sholat di saat pelaksanaan Khutbah Jum'at.
Ulama' sepakat bahwa ketika khotib naik ke mimbar hukumnya haram melaksanakan sholat apapun, meskipun sholat yang harus segera di Qodo', kecuali sholat tahiyatul masjid. Namun wajib di percepat dan tidak boleh melebihi dua rokaat.
❉ ❉ ❉ ❉ ❉
Demikian semoga bermanfaat mohon maaf bila terdapat khilaf.
Kami nuqil dari kitab Fiqih Taqrirotus Sadidah bab Waktu yang diharamkan untuk Sholat. Halaman 192 - 193.
والله أعلم بالصواب.
والله الموفق إلی أقوم الطريق،
من الفقير إلی رحمة الله عز وجل.
Moch Turchan Amar,
Sidoarjo, 12 Robi'ul Awal 1445 H / 28 September 2023.
Link Youtube