mendengarkan Pengajian pada tanggal 13-092=-2014 di radio SAS FM (masjid Al Akbar Surabaya), pengajian mulai tengah2 dengan tema Hutan Piutang. sehingga awalannya saya tidak mengetahui.
3. Ditulis. Diusahakan yg nulis si peminta hutang sesuai Albaqoroh ayat 282
Terjemahan Al Qur'an
Terjemahan Al Qur'an
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu menjalankan sesuatu urusan dengan hutang piutang yang diberi tempoh hingga ke suatu masa yang tertentu maka hendaklah kamu menulis (hutang dan masa bayarannya) itu dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menulisnya dengan adil (benar) dan janganlah seseorang penulis enggan menulis sebagaimana Allah telah mengajarkannya. Oleh itu, hendaklah ia menulis dan hendaklah orang yang berhutang itu merencanakan (isi surat hutang itu dengan jelas). Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangkan sesuatu pun dari hutang itu. Kemudian jika orang yang berhutang itu bodoh atau lemah atau ia sendiri tidak dapat hendak merencanakan (isi itu), maka hendaklah direncanakan oleh walinya dengan adil benar); dan hendaklah kamu mengadakan dua orang saksi lelaki dari kalangan kamu. Kemudian kalau tidak ada saksi dua orang lelaki, maka bolehlah, seorang lelaki dan dua orang perempuan dari orang-orang yang kamu setujui menjadi saksi, supaya jika yang seorang lupa dari saksi-saksi perempuan yang berdua itu maka dapat diingatkan oleh yang seorang lagi. Dan jangan saksi-saksi itu enggan apabila mereka dipanggil menjadi saksi. Dan janganlah kamu jemu menulis perkara hutang yang bertempoh masanya itu, sama ada kecil atau besar jumlahnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih membetulkan (menguatkan) keterangan saksi, dan juga lebih hampir kepada tidak menimbulkan keraguan kamu. Kecuali perkara itu mengenai perniagaan tunai yang kamu edarkan sesama sendiri, maka tiadalah salah jika kamu tidak menulisnya. Dan adakanlah saksi apabila kamu berjual-beli. Dan janganlah mana-mana jurutulis dan saksi itu disusahkan. Dan kalau kamu melakukan (apa yang dilarang itu), maka sesungguhnya yang demikian adalah perbuatan fasik (derhaka) yang ada pada kamu. Oleh itu hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah; dan (ingatlah), Allah (dengan keterangan ini) mengajar kamu; dan Allah sentiasa Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
(Surah Al-Baqarah, Ayat 282)
(Surah Al-Baqarah, Ayat 282)
4. Pemberi hutang boleh minta jaminan.
Syarat jaminan:
Syarat jaminan:
- Barang halal, berasal dari barang halal misal bkn dr judi
- dimiliki secara sempurna
- Punya nilai. Bisa dipindah tangankan. Bukan piutang
- Bukan barang jasa. Kalau saya gak bisa bayar saya bayar pijet misalkan.
5. Pelunasan hutang harus didahulukan dari pebagian waris, wasiat, sedekah bila yang hutang meninggal dunia.
Karena melunasi hutang juga berpahala dan dapat menunda masuknya seseorang ke surga bagi yang meninggal.
Barang siapa yg berhutang kemudian meninggal dunia dan sebelum wafat tdk ada niatan utk melunasi maka amal baik akan diberikan pada orang yg memberi hutang sedang bila apabila punya niatan utk mengembalikan Nabi yg akan melunasinya.(alhadits)
Karena melunasi hutang juga berpahala dan dapat menunda masuknya seseorang ke surga bagi yang meninggal.
Barang siapa yg berhutang kemudian meninggal dunia dan sebelum wafat tdk ada niatan utk melunasi maka amal baik akan diberikan pada orang yg memberi hutang sedang bila apabila punya niatan utk mengembalikan Nabi yg akan melunasinya.(alhadits)