باَبُ النّجاسٰاتُ
تعريفُ النجاسات :
لُغَةً : كُلُّ مُسْتَقْذَرٍ.
شَرْعًا : لَها تَعْرِيْفَانِ :
BAB NAJIS
¤ Definisi Najis
Secara bahasa adalah setiap sesuatu yang menjijikan. Dan ada dua pengertian secara syara' :
١ - تَعْرِيْفُ بِالحَدِّ : كُلُّ مُسْتَقْدِرٍ يَمْنَعُ صَحَّةَ الصَّلَاةِ، حَيْثُ لَامُرَخِّصَ.
1. Pengertian secara difinitif adalah setiap barang menjijikan yang mencegah sahnya sholat ketika tidak ada kemurahan.
شَرْحُ التَّعْرِيْفِ :
يَمْنَعُ صَحَّةَ الصَّلَاةِ : خَرَجَ بِهِ الْمُسْتَقْذَرُ الذِي لَايَمْنَعُ صِحَّةَالصَّلَاةِ كالْبُصَاقِ والْمُخَاطِ، فلا يُسَمّٰى نجَاسَةً شَرْعًا.
¤ Penjelasan Definisi
Dari kata : " Mencegah sahnya sholat " Mengecualikan barang-barang menjijikan yang tidak mencega sahnya sholat, seperti luda dan ingus, tidak disebut najis secara syara'.
حيثُ لَا مُرَخِّصَ، أيْ : حَيْثُ لَامُجَوِّزَ، خَرَج بِهِ المَعْفُوَّاتُ، كقَلِيْلِ الدَّامِ، والنجاسةِ التي لايُدْرَكُها الطَّرْفُ، فَالشارعُ رَخَّصَ فيها، أي : عفا عنها.
Dari kata : " Ketika tidak ada kemurahan " Mengecualikan najis-najis yang dima'fu, seperti darah sedikit dan najis yang tidak terlihat mata ( karena terlalu sedikit ), maka dimurahkan oleh syariat.
٢ - تعريفٌ بِالعَدِّ : كماقال صاحبُ " صَفْوَةُ الزُّبَدِ "
المُسْكِرُ المَائعُ، والخِنْزِيْرُ # والكلبُ معْ فَرعَيْهِمَا، والسُّوْرُ ١
ومَيْتَةٌ معَ العِظَامِ والشَّعَرْ # والصُّوْفُ، لامَأْكُوْلَةٌ، ولَاالبَشَرْ
والدَّامُ، والَقَئُ، وكلُّ ماظَهَرْ # مِنَ السَّبِيْلَيْنِ سِوىٰ أصْلِ البشَرْ٢
2. Pengertian najis ditinjau dari jumlahnya sebagaimana yang diungkapkan penyusun Shafwatu az-Zubad :
" Minuman memabukkan, dan Babi, Anjing dan keturunan keduanya, dan sisa-sisa cairan dimulut binatang "
" Bangkai beserta tulang dan bulu-bulu kasarnya, dan bulu-bulu halusnya, tidak najis bulu binatang yang halal dimakan dan bulu manusia ".
" Darah, muntahan, dan setiap sesuatu yang keluar dari dua jalan selain sperma manusia ".
¤ مسائلُ من بابِ النجاسات :
(١) الخمرُ والنبيذُ : كِلَاهُما مُسكِرٌ ونجِسٌ، والفرقُ بينهما لغةً :
أن الْخَمْرَ : ما آتُّخِذَ مِن عَصيرِ العِنَبِ، والنَّبِيْذُ : مااتُّخِذَ من غيرِ عَصِيرِ العِنَبِ.
☆ Permasalahan-Permasalahan Terkait dengan Bab Najis.
1. Arak (khamr) dan Nabidz. Keduanya adalah minuman memabukkan dan hukumnya najis. Perbedaan diantara keduanya secara arti bahasa adalah, Arak minuman yang terbuat dari perasan anggur. Sedangkan Nabidz adalah minuman yang terbuat dari selain perasan anggur.
(٢) أقسامُ الخمرِ " من ناحِيَةِ الإِتْلاَفِ " :
١ - خَمْرٌ غيرُ مُخْتَرَمَةٍ : وهي التي عَصَرَهَا المسلمُ بقصدِ الخَمْرِيَّةِ، فيجبُ إِتْلَافُهَا ولايُضْمِنُ مُتْلِفُهَا.
2. Pembagian Arak ditinjau dari sisi wajib dibuang dan tidaknya :
- Arak yang tidak dimuliakan yaitu Arak buatan orang muslim dengan tujuan untuk dibuat arak. Maka wajib dibuang dan bagi yang membuang tidak wajib mengganti.
٢ - خَمْرٌ مُحْترَمَةٌ : وهي التي عصَرَهَا الكافرُ مطلقًا اوالمسلمُ بقصدِ الخَلِّيَّةِ أو بلاقصدٍ، فيحرمُ إتْلَافُهَا، ولايَضْمَنُ مُتْلِفُها.
- Arak yang dimuliakan, yaitu arak buatan non muslim secara mutlak, atau buatan orang muslim dengan tujuan membuat cukak atau tanpa tujuan apapun, maka haram membuangnya, dan bagi yang membuang wajib mengganti.
(٣) الفَرْقُ بينَ الْمُسْكِرِ : المَائعِ والجَامدِ :
المائعُ : يحرمُ تناوُلُهُ، وهو نَجِسٌ، ويمنعُ صحَّةَ الصّلاةِ.
الجامد : يحرم تناوُلُهُ، وهو طاهرٌ، ولايمنعُ صحَّةَ الصلاةِ، مثلُ الأفيونِ والحشيشِ.
3. Perbedaan barang memabukkan yang cair dan yang padat.
• Yang cair hukumnya haram dikonsumsi, najis dan mencegah sahnya sholat.
• Yang padat hukumnya haram dikonsumsi, suci dan tidak mencegah sahnya sholat, seperti kecubung dan ganja.
(٤) المَيْتَةُ : هِي التي زالَتْ حياتُهَا بغير ذكاةٍ شَرعِيَّة، اي ذُبِحتْ على غير الطريقةِ الإسلاميَّةِ الشرعيَّةِ.
4. Bangkai, yaitu binatang mati tampa penyembelihan sesuai syariat islam.
(٥) حُكْمُ جميعِ الحيواناتِ حالَ حياتِها :
جميعُ الحيواناتِ حال حياتِها طاهرٌ، إلّا الكلبَ والخِنْزيْرَ وفِرْعَ أحدِهِمَا.
5. Hukum semua binatang ketika masih hidup adalah suci kecuali anjing, babi dan keturunannya.
والله الموفق إلى أقوم الطريق،
والله أعلم بالصواب، من الفقير إلى رحمة الله،
Kami nuqil dari Kitab Fiqih Taqrirotus sadidah
Pada Bab Najis, halaman 125-127
Semoga bermanfaat dan mohon maaf bila terdapat khilaf.
Moch Turchan Amar,
SIdoarjo, 18 Dzul Hijjah 1444 H/07 Juli 2023.