ٱلْصَّلَاةُ ٱلخَامِسِةِ : ٱلصُّبْحُ.
وهيَ لُغَةً : إِسْمٌ لِأَوَّلِ النهار، وتُسَمّٰی صَلَاةَ الفجر، وتُعبرُ جَمَاعَتُها أفضلَ الجماعاتِ.
Sholat kelima : Sholat Shubuh.
Secara bahasa Shubuh mempunyai arti permulaan siang. Sholat ini juga disebut sholat Fajar. Berjama'ah didalam sholat shubuh merupalan sholat berjama'ah yang paling utama.
وَقْتُهَا : يَدْخُلُ : بِطُلُوْعِ ٱلْفَجْرِ ٱلْصَّادِقِ.
وَيَخْرُجُ : بِطُلُوْعِ جُزْءٍ مِنْ قُرْصٍِ ٱلْشَّمْسِ.
Waktu Sholat shubuh dimulai terbitnya Fajar Shodiq sampai terbitnya sebagian dari bulatan Matahari.
أَوْقَاتُ صَلاَةِ ٱلْصُّبْحِ : سِتَّةٌ :
١ ۔ وَقْتُ فَضِيْلَةِ : مِنْ أَوَّلِ ٱلْوَقْتِ بِقَدْرِ الْإِسْتِغَالِ بِأَسْبابِ ٱلصَّلَاةِ.
Waktu shubuh terbagi menjadi Enam :
1. Waktu Fadhilah : Mulai awal waktu sampai waktu yang cukup untuk melaksanakan hal۔ hal yang terkait dengan sholat.
٢ ۔ وَقْتُ إِخْتِياَرِ : مِنْ أَوَّلِ الْوَقتِ إلی الإِسْفَارِ، وَهُوَ : ضَوْءٌ يُمْكِنُكَ فِيْهِ أنْ تُمَيِّزَ مَنْ بِقُرْبِكَ.
2. Waktu Ikhtiyar : Mulai awal waktu sampai Isfar, yaitu waktu agak terang yang memungkinkan untuk membedakan orang dekat kita.
٣ ۔ وَقْتُ جَوازٍ بِلَاكَراهَةٍ : مِنْ أَوَّلِ الْوَقتِ إلی طُلُوعِ الْحُمْرَةِ.
3. Waktu Jawaz yang tidak Makruh : Mulai awl waktu sampai keluarnya Mega Merah.
٤ ۔ وَقْتُ جَوَازٍ بِكَراهَةٍ : مِنْ طُلُوْعِ الْحُمْرَةِ إلیٰ أنْ يَبْقیٰ مِنَ الْوَقْتِ قَدْرُ مَايَسَعُ الصَّلَاةِ
4. Waktu Jawaz yang Makruh : Mulai dari keluarnya Mega Merah sampai waktu yang tersisa cukup untuk melaksakan sholat.
٥ ۔ وَقْتُ حُرْمَةِ : إذا لم يبقی من الوقت قَدْرُ مَا يَسَعُ الصَّلَاةِ.
5. Waktu Hurmah : Ketika waktu yang tersisa tidak cukup untuk melaksanakan sholat.
٦ ۔ وَقْتُ ضَرُوْرَةٍ : إذا زال المانِعُ وَبَقِيَ مِنَ الوَقتِ قَدرُ مَايَسَعُ تَكْبِيْرَةَ الْإِحْرَامِ.
6. Waktu Dlarurot : Ketika sesuatu yang mencegah sholat telah hilang dan waktu yang tersisa hanya cukup untuk Takbirotul Ihrom.
اَلْفَرْقُ بَيْنَ ٱلْفََجْرُ الصَّادِقِ وَالفَجْرُ الْكَاذِبِ :
Perbedaan antara Fajar Shpdiq dan Fajar Kadzib.
* الفَجْرُ الصَّادِقُ :
١ ۔ يَنْتَشِرُ ضُوْؤُهُ وَيَزْدَادُ.
٢ ۔ يَكُوْنُ مُعْتَرِضًا " مُسْتَطِيْرًا "
٣ ۔ يَدْخُلُ بِهِ وَقْتُ الصِّلَاةِ والصّوْمِ.
* Fajar Shodiq :
1. Cahanya meyebar dan semakin bertambah terang.
2. Membentang dari selatan ke utara.
3. Berhubingan dengan masuknya waktu sholat dan puasa.
# اَلْفَجْرُ الْكاَذِبُ :
١ ۔ يَعْقُبُ ضَوْءَهُ ظُلْمَةٌ.
٢ ۔ يَكُوْنُ مُسْتَطِيْلًا مِنَ الشِّرْقِ إلی الْغَرْبِ اي ممتدًا إلی جهة العلو كذنبِ السرحان، وهو الذِّئْبُ.
٣ ۔ لايَتَعَلَّقُ بهِ حكمُ.
# Fajar Kadzib :
1. Sinarnya diikuti oleh gelapnya malam.
2. Memanjang dari timur ke barat.
Bahkan menjulang tinggi menyerupai ekornya binatang galak.
3. Tidak berhubungan dengan waktu.
Kami nuqil dari Kitab Fiqih Taqrirotus۔Sadidah pada Bab Ketentuan Waktu Shubuh yakni Waktu Sholat yang ke Lima, pada halaman 186۔187.
Mudah۔mudahan bermanfaat dan mohon maaf bila terdapat khilaf.
والله أعلم بالصواب.
والله الموفق إلی أقوم الطريق،
من الفقير إلی رحمة الله العزيز.
Moch Turchan Amar,
Sda, 8 Shafar 1445 H/25 Agustus 2023 M.
Link Youtube
https://www.youtube.com/watch?v=ULXnTZ-4sJg